Saturday, April 27, 2013

Against Feminism, Against Masculinity means Against Egoism


bagaimana menghilangkan perasaan ketertindasan dari kaum perempuan oleh rezim yang bernama laki-laki???? (Oops!!)

sikap kaum laki-laki yang merasa diri "lebih" dari pada perempuan memang menjadi awalmula penyebab dari berjamurnya gerakan feminisme di dunia, terlebih saat mendapat legitimasi dari teks suci (baca: Bibel). Jika begitu, yang mesti dilakukan kaum laki-laki adalah menghilangkan egonya. ego yang menyebabkan kebanggaan diri atas kelebihan beberapa potensi kodrati yang dimilikinya, bahwa ia bukanlah alat untuk menghendaki kemunculan superioritasnya serta menganggap kaum perempuan inferior, namun menjadikannya sebagai anugerah untuk melengkapi yang tidak lengkap pada perempuan dalam kaitannya dengan kelanjutan hidup di dunia.

Pergerakan-pergerakan yang mengatasnamakan pembelaan terhadap perempuan ini signifikasi penyebarannya bisa karena kesamaan nasib perempuan di berbagai tempat atas perlakuan diskriminatif oleh kaum laki-laki, atau bisa juga hanya karena mengikuti tren, karena imperialisme pada saat itu menjadi super power yang menghendaki objek jajahan melihat mereka sebagai sesuatu yang "indah menakjubkan" dan mesti diikuti. sisi baik sekaligus sisi buruknya. Ibarat mawar, harum baunya,indah susunan kelopak dan warnanya sekaligus tajam durinya.


Akhirnya, penyebaran paham ini di sebagian negara jajahan --baik jajahan secara fisik maupun pemikiran-- tak lebih hanya mengikuti trend, sehingga apa yang tadinya dirasa normal-normal saja menjadi sesuatu yang abnormal dan mesti diubah mengikuti arus modernisasi. Tolok ukur kebenaran mereka bukan lagi agama, melainkan"kepantasan" yang setiap saat bisa berubah sesuai perubahan zaman dan arus konvensi.

Penyelesaian ini hanya dapat dilakukan dengan kembali ke ajaran Islam yang semula. Mempelajarinya secara mendalam, sehingga etika dan moralitas Islam yang bersumber dari tauhid tertanam dalam diri seorang muslim. Penanaman tauhid yang baik akan berhasil meniadakan power (kekuatan) lain. Penanaman tauhid yang benar akan menjadikan manusia hanya meyakini segala kekuatan hanya milik Allah, sehingga tidak ada kesewenang-wenangan makhluk untuk mendominasi makhluk lain. Hal ini akan menumbuhkan rasa tawadlu' dalam diri manusia sehingga satu sama lain saling menghargai, saling menghormati, saling menyayangi, saling membutuhkan karena perasaan bahwa diri begitu tak sempurna dan teramat lemah.

Dengan begitu akantercipta tatanan masyarakat yang harmonis, yang tumbuh dari keluarga yang harmonis. Beginilah tatanan masyarakat madani, tempat tumbuhnya tamaddun(peradaban), yang akarnya dari diin yang kokoh terhujam dalam diri setiap insannya.

Demikian, pergera kanyang mengatasnamakan pembelaan terhadap hak-hak kaum perempuan sejatinya menunjukkan kelemahan mereka sendiri yang secara naluriah/kodrati begitu membutuhkan perlindungan, menginginkan perhatian, kecemburuan atas keadaan, kemarahan dan rasa frustrasi karena menginginkan kasih sayang dan perlakuan yang baik-istimewa.

Jika kembali pada ajaran Islam, maka Islam teramat apik, peraturannya mengatur kehidupan sehingga senantiasa berada dalam koridor keteraturan yang begitu teratur sempurna, memuaskan sifat naluriah manusia dan akal mereka. Syariat Islam adalah perundang-undangan yang begitu mapan, menunjukkan kepada manusia kebenaran yang sejati, yaitu kebenaran yang tolok ukurnya dibuat sendiri oleh Sang Empunya hidup. Tidak ada tolok ukur kebenaran atau aturan yang ditentukan oleh manusia melainkan hanya kebenaran semu yang akan menyebabkan kerusakan dan ketidak-seimbangan dalam kehidupan. Kebenaran ilahiy dalam Islam begitu menentramkan kehidupan, karena menentramkan naluri manusia, naluri yang dicipta oleh Sang Maha Pencipta.

Islam mengajarkan bahwa makhluk bernama laki-laki dan perempuan, keduanya memiliki kedudukan yang istimewa. Spesialisasi yang Allah sifatkan pada masing-masing makhluk ini meniscayakan hubungan antara keduanya yang begitu indah, hubungan yang antara satu sama lain saling melengkapi. Tidak ada kesempurnaan melainkan Allah menghendaki nya dari pecahan-pecahan yang masing-masing memiliki kemampuan yang khas kemudian menyatu dalam harmoni.

demikianlah, ego sejatinya hanya milik Allah subhaanahu wata'aala dan manusia tidak berhak memeliharanya. Namun, tak dipungkiri ego ini terkadang tumbuh dalam diri oleh sebab manusia memiliki potensi untuk itu. Manusia juga dibekali hawa nafsu, yaitu alat untuk menguji dirinya sendiri. Karena itu, Allah melalui wahyuNya sangat mewanti-wanti manusia untuk senantiasa melakukan aktivitas saling menasehati dalam kebenaran, dan salingmenasehati dalam kesabaran, beramar ma'ruf nahi munkar, untuk saling mengontrol hawa nafsu ini jika suatu saat ia tidak berada pada tempat yang semestinya. Itulah khilaf.

Allaahu a'lamu bish-shawab ^^ semoga Allahsenantiasa memantau kita dari dekat, sehingga jalan yang kita lalui tak meredupcahayanya. Aamiin...

biarkan terbang

Rabbiy, izinkanlah energi positifMu senantiasa mengalir bersama tiap-tiap sel darah merah dalam tubuhku, melewati setiap milinya sehingga energi itu akan senantiasa mengiringi setiap hela nafas serta serat-serat otot kakiku untuk berlari kencang kemudian terbang mencari cintaMu,,,,