Atau mungkin keseraman film horor zaman dulu benar-benar seram alias agak berkualitas ketimbang film-film horor sekarang?
Ah, tak penting itu.
Ah, tak penting itu.
Menemani keponakan berusia 3 tahun yang hobi nonton horor ala trans7, ada beberapa hal klise terkait horor Trans7 yang ingin saya statusisasi.
Trend horor Trans7 berkutat pada menanamkan keyakinan di benak pemirsa bahwa jurig adalah arwah gentayangan yang dulunya mati penasaran. Arwah tersebut masih akan terus gentayangan selama urusan dunianya belum terselesaikan. Namun yang menjadi urusan dunianya itu khas -melulu persoalan kematian tragis dan kasusnya belum terselesaikan, bukan hutang yang belum dibayar, misalnya.
Yang difilmkan itu (melulu lagi) episode yang melibatkan sekawanan remaja cewek cowok berpakaian casual, yang cewek ada yang berrok mini, juga celana denim yg dari bawah smpe atas ketatnya minta ampyun. Yang cowok berkaos distrow dan kadang berrompi atau berkupluk.
Sekawanan muda-mudi itu melakukan perjalanan jauh atau dekat yang tiba-tiba menjebak mereka pada situasi horor. Mereka terpaksa harus berada di situ untuk mengungkap misteri dan menyelesaikannya.
Salah seorang di antara mereka punya indigo -mampu melihat penampakan-penampakan yang tak nampak oleh kawan-kawannya yang lain. Dari penampakan yang dialami seorang indigo itulah cerita dimulai.
Singkat cerita, Si indigo bertugas menjadi jendela misteri karena mampu melihat penampakkan termasuk melihat kasus masa lalu si jurig, kawan-kawannya yang lain yang mengeksekusi cara-cara yang ditunjukkan si indigo secara runut. Sedikit demi sedikit misteri horor yang melibatkan mereka pun terungkap.
Akhirnya tugas membantu urusan dunia si jurig selesai. Si jurig pun mendadahi kawanan muda-mudi itu seraya mengucap terimakasih dan salam perpisahan sambil tersenyum semanis-manisnya, tak menampakkan raut muka horor lagi.
Dadahan si jurig dibalas sekawan muda-mudi yang telah menuntaskan misinya itu dengan dadahan lagi. Sampai si jurig menghilang. Karena arwahnya sudah tenang, karena kasus mati tragisnya sudah terselesaikan. Hiduplah si jurig dengan tenang di alam barzakh.
"Akhirnya..." kata mereka setelah si jurig ngaleungit -sambil senyum dan membuang napas setelah menghirupnya dalam-dalam.
Tapi,
salah seorang di antara mereka malah berlaku ceroboh dan memulai urusan dengan jurig lain.
-TAMAT-
mulailah drama baru misi penyelamatan jurig dari kerangkeng kasus kematian tragisnya di Urban Legend yang ke-2
rame pisan --.--"
Trend horor Trans7 berkutat pada menanamkan keyakinan di benak pemirsa bahwa jurig adalah arwah gentayangan yang dulunya mati penasaran. Arwah tersebut masih akan terus gentayangan selama urusan dunianya belum terselesaikan. Namun yang menjadi urusan dunianya itu khas -melulu persoalan kematian tragis dan kasusnya belum terselesaikan, bukan hutang yang belum dibayar, misalnya.
Yang difilmkan itu (melulu lagi) episode yang melibatkan sekawanan remaja cewek cowok berpakaian casual, yang cewek ada yang berrok mini, juga celana denim yg dari bawah smpe atas ketatnya minta ampyun. Yang cowok berkaos distrow dan kadang berrompi atau berkupluk.
Sekawanan muda-mudi itu melakukan perjalanan jauh atau dekat yang tiba-tiba menjebak mereka pada situasi horor. Mereka terpaksa harus berada di situ untuk mengungkap misteri dan menyelesaikannya.
Salah seorang di antara mereka punya indigo -mampu melihat penampakan-penampakan yang tak nampak oleh kawan-kawannya yang lain. Dari penampakan yang dialami seorang indigo itulah cerita dimulai.
Singkat cerita, Si indigo bertugas menjadi jendela misteri karena mampu melihat penampakkan termasuk melihat kasus masa lalu si jurig, kawan-kawannya yang lain yang mengeksekusi cara-cara yang ditunjukkan si indigo secara runut. Sedikit demi sedikit misteri horor yang melibatkan mereka pun terungkap.
Akhirnya tugas membantu urusan dunia si jurig selesai. Si jurig pun mendadahi kawanan muda-mudi itu seraya mengucap terimakasih dan salam perpisahan sambil tersenyum semanis-manisnya, tak menampakkan raut muka horor lagi.
Dadahan si jurig dibalas sekawan muda-mudi yang telah menuntaskan misinya itu dengan dadahan lagi. Sampai si jurig menghilang. Karena arwahnya sudah tenang, karena kasus mati tragisnya sudah terselesaikan. Hiduplah si jurig dengan tenang di alam barzakh.
"Akhirnya..." kata mereka setelah si jurig ngaleungit -sambil senyum dan membuang napas setelah menghirupnya dalam-dalam.
Tapi,
salah seorang di antara mereka malah berlaku ceroboh dan memulai urusan dengan jurig lain.
-TAMAT-
mulailah drama baru misi penyelamatan jurig dari kerangkeng kasus kematian tragisnya di Urban Legend yang ke-2
rame pisan --.--"