Pada saat itu mereka bisa mudah terpengaruh oleh apa yang datang dari luar atau malah justru sebaliknya sulit menerima apa yang dari luar dirinya, lebih suka melakukan apa yang ia mau.
Mereka sedang mempertanyakan berbagai hal mendasar dalam hidup.
Mereka yang tidak mendapatkan penanaman identitas diri yang cukup sejak dini dari orang tuanya sebagai lingkungan pertamanya akan mengakumulasikan pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian meledakkannya manakala lingkungan tak mampu memberikannya jawaban yang memuaskan.
Pertanyaan-pertanyaan mendasar dalam hidup inilah hal utama yang sesungguhnya perlu dijawab para penyeru aqidah haniif.
Terhadap mereka ini baiknya dilakukan persuasi. Lebih banyak mendengar untuk membantu memecahkan problem mereka, termasuk di antaranya menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar soal agama. Mengapa begini, mengapa begitu.
Setelah melewati masa-masa kritis itu mereka yang tak mendapatkan jawaban memuaskan ada yang teralihkan perhatiannya oleh aktivitas-aktivitas kebanyakan muda-mudi lainnya, menguapkan pertanyaan-pertanyaan tersebut begitu saja, namun ada juga yang malah balik mnyerang apa yang semula tidak mampu memberinya jawaban memuaskan. Yang terakhir ini akan menjadi ancaman yang berarti terhadap Islam karena bisa merusak dari dalam. Maka tak jarang kita temukan banyak pemuda muslim yang sudah pandai mencaci agamanya sendiri, yang jika terus dibiarkan akan mengkristal hingga dewasa. Hasilnya? lihat produk-produk galau itu pada organisasi yang menamakan diri mereka Jaringan Islam Liberal.
Tapi sayangnya cara persuasi ini sering diabaikan orang yang menamakan dirinya sebagai ummatan yaduuna ilal khayr wa ya`muruuna bi l-ma'ruuf wa yanhauna 'ani l-munkar. Akibatnya mereka ini masih dan akan selalu sendirian di lingkungannya, tak mampu memberikan perubahan berarti, karena jualan mereka tak disukai konsumen. Ia melulu hanya berteman dengan sesamanya, tapi lingkungannya tak pernah berubah. Wujuduhu ka'adamihi kalau kata pepatah Arab. Atau bahkan mereka yang menjadi seperti bangkai ikan di lautan yang rasanya berubah asin?
Wallaahu A'lam bi sh-Shawaab_
#refleksi