Saturday, July 6, 2013

Tebar Intelektual Muslim ke Pelosok

Intelektual muslim terlalu banyak menumpuk di kota-kota besar, pelosok jadi sasaran empuk para misionaris.

Desa Tegalrejo Kecamatan Belitang adalah sebuah desa berjarak sekitar 180 km dari kota Palembang, Sumatra selatan yang jika menggunakan kendaraan pribadi dapat ditempuh dengan 5 jam perjalanan (minimal). Desa tersebut hanya dapat diakses melalui satu jalur yaitu jalur yang melalui bnyak desa, hutan, perkebunan karet, dan lain-lain. Karenanya, menyusuri jalan ke desa tersebut seakan melaui jalan takberujung.

Penduduk desa Tegalrejo umumnya orang-orang perantauan dari jawa tengah & jawa timur. Namanya saja Tegalrejo. Ketika saya mengunjungi desa ini untuk sebuah tugas, saya takmerasa seperti berada di pulau sumatera, tetapi pulau jawa, sebab hampir seluruh penduduknya berbicara khas 'jowo', medok.

Namun karena desa ini hampir seluruh penghuninya adalah pendatang, agama yang mereka anut terbilang cukup variatif, meski dari segi kuantitas tetap muslim yang mendominasi. Sisanya, persentase yang cukup besar diambil penganut katolik (sekitar 30%an). Ada juga penganut hindu. Jumlah ini hanya perkiraan berdasarkan penjelasan tokoh masyarakat di desa ini.

Meski muslim mendominasi, jumlah penganut katolik yang persentasenya lebih kecil itu mampu survive membangun desa tersebut. Di sana sudah ada kawasan pendidikan terpadu kristen dari tingkat taman kanak-kanak hingga menengah atas dengan fasilitas yang sangat representatif sebagaimana sekolah-sekolah kristen pada umumnya yang ada di kota besar. Selain itu juga terdapat sebuah gereja yg cukup besar, serta kini sebuah rumah sakit besar sdang dibangun di dekatnya.

Ini cukup kontras dengan prestasi muslim. Sementara kristen sedang membangun sbuah fasilitas sosial, muslimnya hanya baru memiliki sebuah masjid saja yang berukuran cukup besar. Memang ada masjid besar lain, namun masjid tersebut berplang LDII. Geliat LDII di sini cukup brani.

Pendidikan tinggi Islam memang kemudian banyak bermunculan di sekitar desa ini meski (tubi kontinyud, blm diedit...)

biarkan terbang

Rabbiy, izinkanlah energi positifMu senantiasa mengalir bersama tiap-tiap sel darah merah dalam tubuhku, melewati setiap milinya sehingga energi itu akan senantiasa mengiringi setiap hela nafas serta serat-serat otot kakiku untuk berlari kencang kemudian terbang mencari cintaMu,,,,