Sunday, November 4, 2012

Konsekuensi Iman


Keimanan menuntut konsekuensi pandangan yang objektif, jujur, proporsional terhadap segala sesuatu.
Pandangan yang subjektif hanya untuk dan terhadap Allah swt, yaitu keyakinan bahwa kebenaran hanya milikNya dan dating dariNya. Sementara manusia adalah makaanu l-khatha` wa n-nisyaan (tempat alfa dan lupa) yang mesti mencari kebenaran itu lewat objektivitas berdasarkan akal yang sehat terhadap kombinasi dari ayat-ayat kauniy dan ayat-ayat qauliy.
Subjektivitas terhadap Allah serta objektivitas terhadap makhluqNya membangun pandangan dan cara hidup yang kokoh, tidak mengenal ketakutan terhadap dunia dan perkara duniawinya.
Itulah mu`min sejati..
Jangan pernah berhenti mencari kebenaran yang sejati, haqiqi, yang kan memupuk iman itu semakin kuat membaja tuk beroleh derajat taqwa, akramu n-naasi ‘indallah,,

biarkan terbang

Rabbiy, izinkanlah energi positifMu senantiasa mengalir bersama tiap-tiap sel darah merah dalam tubuhku, melewati setiap milinya sehingga energi itu akan senantiasa mengiringi setiap hela nafas serta serat-serat otot kakiku untuk berlari kencang kemudian terbang mencari cintaMu,,,,