Muslim itu harus high quality. Keimanan yang muncul dari
pemahaman atas haqiqat realitas baik yang ditangkapnya melalui penerawangan
terhadap ayat-ayat kauniy maupun ayat-ayat qauliy merupakan kesadaran dalam
arti “Hidayah” yang teramat mahal harganya, tak semua insan memeroleh kesadaran
tersebut.
Melaui pemahaman akan realitas,
seorang insan akan menemukan Eksistensi yang Maha Eksis di baliknya.
Ketundukkan terhadap Entitas Yang Paling Riil dan Pling Eksis tersebut adalah
bentuk penyerahan diri (Islamnya) seorang ‘aaqil yang haqiqi. Iman adalah wujud
dari ‘aqal yang telah mencapai puncak
kesempurnaan pendayagunaannya, karenanya manusia menempati kelas tertinggi di
atas segenap makhluqNya yang lain.
Mu`min itu kayyis, ia senantiasa
berorientasi akhirat dalam segala situasi dan kondisi. Hatinya senantiasa
tertambat kepadaNya, hanya tunduk, takut, dan menyerahkan segala urusan
kepadaNya.
Jadilah Insan unggulan itu, dialah
mu`min yang senantiasa berada di ‘puncak’ di atas yang bukan mu`min dalam
segala situasi dan kondisi. Karena mu`min itu manusia kelas atas.