tapi tak pernah ada tegur sapa di sana. masing-masing hanya memburu kuliah. berjalan, menatap lurus ke depan atau tertunduk fokus ke bawah, entah sedang mencari semut, entah menghitung paving blok trotoar. saya sering sengaja mendahului mereka yang terlihat sngat kompak dengan seragam kurung bunga-bunganya itu.
entah, seperti ada dinding cukup tinggi yang menyekati saya (kami) untuk membina hubungan dengan mereka. sebabnya, katanya, terjadi diskriminasi pelayanan pendidikan oleh kampus lah, termasuk yang ramai diberitakan di media-media soal pencaplokan, pengklaiman, dll yang menurut Dato' Sahlan tadi itu justru akibat ulah "orang luar" yang tak suka terhadap hubungan rekat Indo-Malay.
dalam 4 tahun, cuma seorang saja dari mereka yang berhasil sy ajak berkenalan. agak lama kami berbincang berusaha mengenal satu sama lain. tapi, suatu saat bertemu ia sudah tak ingat lagi sy (hehe)
tp, dlm dua hari saja, kedekatan kami sudah begini rupa, kegiatan luar biasa ini mengubah pandangan saya terhadap mereka, samasekali. mereka, seperti saudara sedarah, bertemu bertukar pikir pun layaknya dengan sahabat dekat. mereka begitu sama (dengan kita). hanya bahasa. tapi itu justru membawa kami pada kerekatan.
alhamdulillah kami dipertemukanNya di sini. silaturahim pun silatulfikr semoga terjalin smakin erat dalam 4 hari mendatang.
semoga semakin banyak jg 'ibrah & hikmah yang bisa diserap untuk kemudian dapat bermanfaat, sebagaimana yang menjadi cita-cita bersama penduduk alam Melayu. ^^