ada pertanyaan dari seseorang yang mungkin sedang kebingungan berkat kontemplasi agak serius setelah mengalami sesuatu di kampusnya. tanyanya, "teh sebenarnya pandangan orang lain ke kita atau pandangan kita ke diri sendiri ,, mana yang lebih mendekati benar?"
jawabku:
"kalau
ditanya: orang lain-kah atau diri kita sendiri? jawabannya tentu diri kita
sendiri, sebab 'maqaashidullafzhi alaa niyyati llaafizhi', kita yang
paling tahu maksud diri kita berbuat sesuatu. Walau orang pun akan
menilai kita sebab penilaian orang itu akan menjadi ukuran amal kita dalam
kehidupan sosial. yang jelas kritikan yang orang lain alamatkan kepada kita
tidak lain adalah karena kepedulian akan perubahan menuju keadaan yang lebih baik.
sebab lagi-lagi
ukuran kebenaran itu adalah kitabullah dan sunnah Rasulullah, bukan
manusia. sangat picik bila manusia yang lemah dan serba terbatas
dijadikan ukuran kebenaran..."