Thursday, May 23, 2013

Kisah Mu'allaf Korea, terjemahan



Akan kuceritakan kisah tentang bagaimana akhirnya aku mnjadi seorang muslim.

Aku dilahirkan dalam keluarga kristen, keluargaku menginginkanku menjadi seorang pastor, karena itu aku mempelajari bibel dan kemudian mulai melakukan kristenisasi sehingga aku sekolah di sekolah misionaris.

Namun setelah itu orangtuaku meninggal, hingga aku hidup sendiri.

Kemudian aku diterima di beberapa universitas di Korea untuk mempelajari bahasa Cina. Tapi aku tak bisa memasukinya karena biaya kuliah di Universitas-universitas swasta Korea sangat mahal (membebani).

Karena itu aku mulai bekerja dalam sejumlah jabatan, (selama itu) aku terbiasa mendengarkan musik dan nyanyian karena merasa teramat sedih.

Aku tak dapat menemukan 'hakikat' dalam ajaran kristen, pada masa-masa tersulit dalam kehidupanku sekalipun. Kemudian aku berdoa, "Jika Allah itu benar-benar ada, maka berikanku petunjuk jalan yang benar ya Allah."

Setelah itu aku menemukan sejumlah buku dan materi-materi terkait Islam dan Muslimin, aku juga mengetahui isu-isu seputar Palestina. Sejak itulah aku mulai mempelajari Islam, dan ketika aku membaca surah al-Ikhlash, aku baru tahu bahwa Allah itu esa, Dia Tuhan Yang Esa, Yang mengurus alam semesta. Aku merasa Islam telah memelukku, kemudian aku menyatakan keIslamanku setelah sebulan mempelajarinya, alhamdulillah..

Sekarang aku sudah tidak mendengarkan musik, yang aku dengarkan hanyalah lantunan al-Quran.. "tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah", tidak ada jalan yang benar kecuali jalan Islam, sementara aku sangat bahagia menjalankan sunnah. Alhamdulillah atas segala ni'mat Islam dan Sunnah (Rasulullah, pent.). Segala puji bagi Allah Rabb semesta..

Friday, May 3, 2013

The Amazing "Idea"


Orang perlu menulis untuk mendeskripsikan idenya. Motif dari "menulis" ini tentu bisa beragam, bisa karena keinginan agar idenya menginspirasi orang lain (kemanfaatan), bisa juga agar idenya dikritisi orang lain sebab merasa idenya masih belum mapan, dan mungkin bisa juga untuk "mengurung" ide tersebut agar tidak "kabur", atau mencari perhatian (sepertipuisi-puisi cinta seseorang kepada kekasihnya), atau hanya agar puas saja. Salah satu, sebagian, atau seluruh motif ini bisa ada pada siapapun yang menulis. Yang jelas, menulis adalah satu usaha agar ide kita diketahui orang lain.

Terciptalah buku-buku yang menjadi hasil dokumentasi dari ide-ide tersebut. ketebalan buku yang variatif menjadi bukti sedemikian kompleksnya ide yang ada di dalam otak penulis. Memaparkan satu objek memerlukan pemaparan objek turunan lainnya yang berkaitan, menjelaskannya, sehingga menjadi jelas bagi siapapun yang mempelajari ide tersebut. Begitu seterusnya hingga tergambarlah satu konsepsi yang bulat (dirasa mapan). Namun tebalnya buku yang mendokumentasikan gagasan kompleks seseorang tentang suatu objek tak lantas menjadikan pembacanya paham dengan gagasan si penulis secara utuh. Begitulah rumit dan kompleksnya sistem pengolahan informasi yang dimiliki akal manusia, beratus-ratus jilid buku yang ia hasilkan takkan mampu mendokumentasikan seluruh gagasannya secara utuh. Maha Suci Allah…. ^^"

Itulah sebabnya sangat banyak saran, kritik, atau bahkan penafsiran ulang yang dilakukan oleh pembaca gagasan terhadap dokumentasi tertuang ke dalam lembaran-lembaran kertas yang dijilid tersebut, dan kita tahu apresiasi yang diberikan sangat banyak, bahkan bisa melebihi karya awal yang dibuat. Lihatlah ilmuwan-ilmuwan muslim berapa ratus jilid buku yang mereka hasilkan, namun tulisan-tulisan lain yang menuliskan apresiasi terhadap karya-karya tersebut terus-menerus bermunculan dan berlanjut hingga kini, sejak berabad-abad yang lalu…

Subhaanallaah...

Wednesday, May 1, 2013

Perjuangan Jilbab Kami


Baca artikel tetang sejarah hijab nusantara yang ditulis Kak Sarah Mantovani (http://thisisgender.com/hijab-indonesia-sejarah-yang-terlupakan/), jadi ingat barang 16 tahunan yang lalu, saat Ibu mulai memakaikan kerudung di atas kepala saya di hari pertama masuk sekolah dasar.

Oya, zamannya Ibu-Ibu kita kuliah, barangkali zamannya revolusi jilbab yang Kak Sarah bilang di paragraf-paragraf terakhir artikelnya itu. Dulu, katanya Ibu pernah ikutan Usrah (Usrah itu satu akronim yang entah apa singkatannya saya lupa), yang jelas itu satu kelompok kajian Islam yang dari penuturan beliau saya kira masih mirip-mirip sama gerakan tarbiyyah yang berafiliasi ke Ikhwanul Muslimin. Kalau ia, saya terka mungkin ini gerakan awal-awal mereka memasuki ranah akademisi (baca: mahasiswa) meski perkembangannya pada saat itu belum sesignifikan sekarang secara kuantitas.

For You, for a Revolutionary Movement


بسم الله الرحمن الرحيم

catatan ini agak lama saya simpan dalam folder "my notes", kemudian saya copy ke folder "Hima-Himi" saat Farhan menyerahkan flashdisknya untuk diisi berbagai file yang mungkin bisa bermanfaat. folder "Hima-Himi" pun saya ikut copykan bersama folder-folder berisi e-book, file-file kuliah, dan lain-lain* yang sebanyak hampir 2 Gb dari folder "e-library". Entah folder "Hima-Himi" ini sudah dibuka dan dilihat isinya atau belum. Mungkin perlu 'waktu' untuk bisa memahami keseluruhan isi folder yang saya kumpulkan sejak 2009 tersebut untuk memahami perkembangan organisasi ini dari waktu ke waktu, apalagi e-book-e-book berbahasa Arab yang mendominasi ruang file itu sepertinya lebih menarik hati dan menggelitik minat antum untuk memelajarinya.

Akhirnya terinspirasi dari kuliah luar biasa bersama Ust. Atip Latifulhayat, SH, LLM, Ph.D kemarin, saya posting juga catatan ini ke facebook dengan sedikit perubahan. Mudah-mudahan bermanfaat dan menginspirasi 'ke mana kaki menuju' bagi organisasi ini ke depannya...^^"

Organisasi dan Strategi Da’wah
Hima-I Persis komisariat Universitas Padjadjaran

Muqaddimah

Pada dasarnya organisasi dibutuhkan dalam rangka memanage usaha-usaha dan perangkat-perangkat yang ada demi tercapai suatu tujuan bersama. Karenanya, sebuah organisasi sejatinya akan memanfaatkan berapa pun jumlah subjek yang tergabung di dalamnya dengan memanfaatkan potensi-potensi yang dimiliki setiap subjek tersebut secara maksimal.

biarkan terbang

Rabbiy, izinkanlah energi positifMu senantiasa mengalir bersama tiap-tiap sel darah merah dalam tubuhku, melewati setiap milinya sehingga energi itu akan senantiasa mengiringi setiap hela nafas serta serat-serat otot kakiku untuk berlari kencang kemudian terbang mencari cintaMu,,,,